Untukmu, pria yang bayang dan nyatanya selalu hadir dalam hidup..
Entah sudah hari keberapa sejak aku mengagumimu. Lucu bukan? Setiap harinya, aku selalu mencatat dalam buku harian usang yang kupunya, sedekat apa kita, bagaimana kita, semua tentang kita.
Aku selalu menikmati tiap detik yang kau berikan, menyimpan dalam kenangan segala hal yang kita lakukan.
Tunggu, sedari tadi aku selalu menyebut kita, pantaskah aku menyebut kita sebagai kita? Bukankah kita hanya sebatas aku dan kamu tanpa bersatu?
Bogor, 22April2015. 08:33.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar